Wednesday, January 29, 2025

MUSAFIR BANDUNG

 Beberapa waktu lalu, rumahku kedatangan seseorang yang tidak dikenal. Pada saat itu, aku sedang di kamar bersama mamah yang sibuk dengan belanja online. "ka, ini gimana? Mamah mau beli ini. Ini murah loh, tadi mamah udah klik coba lihat". Langsung saja aku mengambil handphone nya dan melihat apa yang di klik. Ketika aku cek, tidak ada barang yang tersedia dalam etalase itu, artinya barang sudah habis. Aku bilang ke mamah "gak bisa mah, ini barangnya sudah habis jadi gak bisa di co".

Aku memberikan dan menunjukkan handphonenya ke mamah. Tapi dia tetap bersikeras bahwa dia sudah mengkliknya tadi. Lalu aku periksa lagi pada bagian pemesanan tapi hasilnya tetap nihil. Aku bilang lagi ke mamah "gak ada mah, nih lihat. Gak ada di pemesanan, berarti mamah belum beli. Kalau mamah masukin ke keranjang aja ya pasti akan keambil barangnya dengan yang lain kalau gak cepat dibayar atau dibeli". Setelah itu mamah baru paham dan sangat menyayangkan kehilangan barang tersebut.

Kemudian, terdengar suara orang "Assalamualaikum" beberapa kaliAku berpikir mungkin itu tetangga sebelah yang kedatangan tamu. Tak lama terdengar lagi "Assalamualaikum" dan suaranya itu terdengar dekat sekali yang menandakan bahwa orang tersebut memang berada di depan rumahku. Aku sangat malas sekali menemuinya, aku pikir itu paling hanya abang paket namun kali ini agak berbeda.

Biasanya abang paket akan menyebutkan kata kuncinyaKata kunci itu "permisi, paket" atau menyebutkan nama dulu seperti "Jihan, paket". Ada sih, beberapa yang mengucapkan salam juga namun tetap menggunakan kata kunci tersebut. Biasanya jika kita lama menanggapinya, paket akan dilemparkan ke teras rumah. Pada saat itu, aku malas sekali keluar dari kamar. Kalau aku keluar aku harus mengenakan jilbab atau mukena. Nah, kebetulan bapak datang ke kamarku dan mamah meminta bapak untuk mengecek siapa di depan.

Setelah beberapa menit kemudian bapak kembali lagi ke kamarku. Aku tanya "siapa, pak?". Bapak menjawab "itu orang jualan". Lalu aku menanggapi "jualan apaan?". Bapak membalas "dia bilang, dia musafir dari Bandung lalu tidak ada ongkos untuk pulang jadi dia jualan stiker seharga Rp. 10.000". Aku menanggapi "terus?" bapak menjawab "bapak bilang aja, aduh! Saya sedang sendiri di rumah dan tidak pegang uang".

Hal seperti ini sering banget terjadi di lingkungan rumahku. Seperti orang yang menawarkan bubuk anti nyamuk malaria, pengemis yang bilang belum makan, kehilangan uang, mengurus anak yatim, dan masih banyak lagi. Dari cara yang paling halus hingga memelas dilakukan. Modusnya hampir sama ya, jika kita memberikan uang ke mereka biasanya teman-teman satu komplotannya akan kembali ke rumah kita. Bahkan banyak juga yang sampai berbohong katanya rumah kita direkomendasikan oleh tetangga di dekat rumah atau sudah mendapatkan izin dari RT/RW setempat. Itu kan aneh banget sih.

Untukku sendiri, kalau ada orang yang seperti ini kerumah, aku tidak pernah memberikan uang. Khawatir itu adalah penipuan namun aku sangat menyayangkan tindakan ini karena orang-orang yang memang kesusahan dan benar-benar membutuhkan bantuan jadi korbannya. Tapi perlu diingat tidak semuanya seperti ini. Ada juga yang masih memberikan uang kepada mereka. Aku tidak pernah ada masalah karena setiap orang memiliki pandangan masing-masing.

Kita harus dan selalu hati-hati dengan orang lain. Kadang niat baik kita sering kali dimanfaatkan. Setahu aku ya, banyak kok orang-orang yang kesusahan itu tidak mau mengemis. Mereka lebih memilih untuk bekerja secara halal walaupun memang bayarannya kecil tapi mereka bersyukur. Aku lebih suka membantu orang tersebut, setahu aku, di agama islam sendiri melarang untuk meminta-minta. Banyak banget orang yang meminta-minta adalah orang yang masih produktif untuk bekerja. Mungkin mereka mengira meminta-minta itu menghasilkan banyak uang. Seoertinya harus membenahi pikiran tersebut.

 

Sunday, January 26, 2025

KAPAN NIKAH?

sudah ada calon belum? gimana? jangan banyak pilih-pilih, sudah terima apa adanya...    

    Pertanyaan seperti itu sangat mengganggu, untukku. Aku tidak mengerti, kenapa ya kebanyak orang menanyakan hal tersebut terus menerus. Terutama jika sedang ada acara seperti acara-acara besar yang mengharuskan kita untuk berkumpul. Dari satu mulut ke mulut yang lain. Aku sendiri sangat jenuh mendengar pertanyaan itu. Aku merasa tidak nyaman dan seolah-olah aku tidak ingin untuk menikah.

    Dari orangtua, keluarga, teman bahkan tetangga pun ikut mencampuri. Aku tidak tahu bagaimana keadaan perempuan lain. Apakah kalian juga merasakan hal yang sama? sepengetahuan aku, hampir semua teman-temanku yang memang dianggap telat menikah pasti akan selalu ditanyakan hal yang sama KAPAN NIKAH? sebenarnya standar menikah itu usia berapa si?

    Mayoritas dari sepupuku menikah ketika usia 21-22 tahun. Ya itu kan memang pilihan dan juga takdir mereka. Allah kan menentukan nasib, jodoh, dan maut setiap orang berbeda. Begitu juga dengan menikah. Usia 20 an tidak bisa kita jadikan acuan untuk standar menikah dan sementara orang yang hampir kepala 3 dianggap telat menikah. Kalau telat menikah apakah salah kita? atau salah Allah karena tidak memberikan dan mempertemukan jodoh di saat usia kita 20 an? kan kita tidak boleh menyalahkan atau tidak menerima takdir yang sudah Allah tetapkan. Terkecuali, jika memang tidak ada keinginan dan kemampuan untuk menikah.

    Pertanyaan "kapan nikah" itu udah sering buanget aku dengar. Rasanya sudah kebal hati dan telinga. Pada awalnya aku BT banget kalau ditanyain itu. Menurutku seperti apaan si nanya-nanya seperti itu. Aku kan juga lagi berusaha untuk menikah. Bukan hanya diam saja. Aku berusaha loh. Apa aku harus nunjukin ke semua orang kalau aku lagi berusaha? apa aku harus buka lowongan untuk mencari jodoh? atau ikut acara "take me out"  seperti yang pernah ada di TV? 

    Pertanyaan "kapan nikah" itu membuat mental aku down. Kadang aku merasa apa Allah gak sayang aku? apa aku kurang dalam beribadah? apa aku orang yang jahat sehingga Allah tidak mengabulkan doaku? sepupuku sudah hampir menikah semuanya dari yang lebih tua dari aku bahkan sampai yang lebih muda. Apa mental aku gak makin down?

    Aku sering sekali curhat dengan orang terdekat. Alhamdulillah masih ada orang yang pengertian, dan aku juga selalu berusaha untuk selalu berpikir positif. Allah pasti akan memberikan sesuatu yang TERBAIK untuk kehidupan kita. Memang untuk percaya kepada Allah 100% akan banyak sekali tantangannya namun Allah gak akan lupa kok sama kita. Kitanya aja yang sering lupa sama Allah. 

    Aku sudah jenuh si dengan hal ini jadi aku tutup telinga saja dan lama kelamaan aku jadi kebal. Pemikiran kayak gini susah banget namun coba aja untuk cuek dan alihkan pikiran ke hal-hal yang positif. Pada saat itu aku banyak untuk memperbaiki diri sendiri dan banyak juga dengan cerah-ceramah. Pada saat itu aku sudah sampai pada tahap kalau Allah tidak memberikan kita jodoh dengan orang lain maka kita akan berjodoh dengan maut. 

    Allah akan memberikan apa yang terbaik di saat yang terbaik pula. Tinggal kitanya aja yang put the trust to Allah. Memang ada keadaan dimana kita akan merasa lelah dan putus asa, tapi insha Allah rasa lelah dan putus asa kita akan digantikan dengan kehadiran seseorang yang memang terbaik untuk kita. Trust ke Allah tuh seperti kita melempar bola ke atas, lalu apa yang terjadi? tentunya kalian akan menjawab ya pasti akan jatuh lah! begitu pula ke Allah. Kita kan hambanya, kita pasti dan akan selalu dilindungi dari hal yang baik-baik jika memang kita menginginkannya. Allah tuh cuman lagi ngetes aja apakah kita bisa bersabar dan tentang berkeluh kesah ke Allah.

    Saran aku, tetap aja ikhtiar seperti berdoa, banyak-banyak berteman, dan terus berpikir positif. Kita juga harus tutup telinga dengan omongan orang lain karena kebanyakan tidak berguna. Kalau memang baik silahkan saja ambil, namun kalau hanya mengganggu dan bikin kita stres ya tinggalin aja. Kita fokus aja ke Allah, kan Allah yang punya segala-galanya bukan manusia apa lagi omongan tetangga. so, tetap aja jalani hidup dengan bahagia sambil tetap berusaha ya...

Friday, February 19, 2021

Mengapa perempuan harus berpendidikan?

 

Mengapa perempuan harus berpendidikan?

 

Pertanyaan ini pasti akan sering kalian dengar terutama untuk perempuan. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena memang itulah kebiasaan orang Indonesia zaman baheula. Blog ini ditulis bukan untuk menjudge ya teman-teman. Saya hanya ingin sharing pengalaman saya.

Ketika lulus S1 saya bercita-cita ingin melanjutkan kuliah hingga post-doctoral. Bagi saya hal itu seperti pencapaian hidup yang harus saya raih. Jika ditanya ingin menjadi apa kelak, saya agak bingung menjawabnya. Saya kurang tahu mengapa, dipikiran dan hati saya hanya terpikirkan ingin kuliah hingga post-doctoral. Jangan ditiru ya J.

Teman-teman seangkatan saya kebanyakan dari mereka tidak ingin melanjutkan S2. Beberapa diantaranya beralasan lelah, kerja, tidak ada biaya, menikah, dan masih banyak lagi lainnya. Saya akui untuk lulus S1 itu terbilang agak susah, terlebih lagi ketika angkatan saya mendapatkan 2 dospem. Jika dospem 1 acc tapi dospem 2 tidak, kita harus mengulang skripsi lagi tapi hanya bagian yang tidak disetujui, lalu minta persetujuan yang baru. Belum lagi jika dosen sulit untuk ditemui, banyak sekali cobaannya dikala S1 itu. Mungkin hal itu yang membuat teman-teman malas untuk melanjutkan S2.

Menurut saya pendidikan itu penting untuk diraih. Terutama bagi perempuan karena perempuan itu akan menjadi sekolah pertama bagi anak-anaknya. Coba bayangkan, jika seorang ibu tidak bersekolah lalu bagaimana mendidik anak-anaknya. Apakah ia mampu untuk mengajarkan nilai social, moral, dan kehidupan?

Ada juga yang mengatakan, ibu saya tidak pernah sekolah tapi anaknya sukses. Yups, saya juga setuju dengan pendapat tersebut. Namun perlu diingat, orangtua kita hidup di zaman apa dan kita di zaman apa? Perbedaan zaman tentunya akan memiliki perbedaan kehidupan. Zaman dahulu, jika seorang perempuan ada yang mau (berniat untuk dinikahi) maka sang orangtua akan melepas anaknya untuk lelaki tersebut walaupun anaknya masih bersekolah.

Bagi orangtua zaman dahulu, pantang bagi mereka untuk menolak lamaran. Jika lelaki tersebut sudah memiliki pekerjaan yang mapan maka mereka akan rela melepas putrinya. Tidak dapat dipungkiri banyak sekali orangtua yang tidak bersekolah atau tidak lulus sekolah namun berhasil dalam mendidik anaknya. Menurut saya hal ini dikarenakan mereka menerapkan nilai-nilai yang kala itu belum rusak. Mereka adalah pejuang kehidupan, mereka bertekat menjadikan kahidupan anak-anaknya lebih baik daripada kehidupan mereka.

Bisa dibayangkan jika penerapan system terdahulu disamakan dengan system zaman ini. Perempuan di zaman milenial ini tidak bersekolah ataupun tidak melanjutkan pendidikannya setidaknya hanya lulusan SMA. Lalu bagaimana dengan generasinya? Bukannya saya meremehkan mereka namun bisa dilihat realitanya. Apakah banyak perusahaaan yang menerima anak SMA bekerja sebagai karyawan? Saya yakin beberapa diantaranya hanya pekerja kontrak itupun hanya usia produktif atau mereka akan dibayar dengan gaji minimum. Lalu jika sudah tidak produktif? hanya 1 jawabannya yaitu menganggur. Walaupun pekerjaan sebagai seorang ibu adalah mulia namun bagi saya menjadi seorang ibu saja tidaklah cukup.

Terkadang banyak sekali teman-teman saya yang meminta bantuan untuk PR anak mereka. Sang ibu tidak mengerti dengan PR yang diberikan guru. Memang kita semua memiliki keterbatasan dalam bidang tertentu namun saya melihatnya sangat miris sekali, menurut saya jika anak tidak mengerti PR mereka, mereka akan menanyakan hal tersebut kepada orangtua. Itu adalah titik dimana anak percaya bahwa orangtuanya dapat membantu. Jika orangtua dapat mengatasi ketidak tahuan sang ibu bisa saja terlebih dahulu belajar dari berbagai macam platform pendidikan yang ada. Apalagi di zaman serba canggih ini kita dapat mengakses apapun di dunia internet.

Dari fakta yang ada, menurut saya pendidikan sangat penting tarutama bagi perempuan. Beberapa alasan mengapa perempuan harus menempuh pendidikan yang tinggi sebagai berikut:

1.      Sekolah pertama bagi anak

Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, ibu adalah sekolah pertama bagi anaknya. Kenapa hanya ibu? Sebenarnya ayahpun sama namun yang selalu ada untuk anak-anak mayoritas adalah ibu. Ibu banyak memiliki waktu luang untuk keluarganya ketimbang ayah. Ketika anak lahir, maka ibu yang akan mengajarkan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Ibu juga akan mendidik anak-anaknya untuk mengenal dunia seperti cara membaca, berbicara, dan bertingkahlaku. Peran ibu sungguh besar bila dibandingkan ayah. Ibu lebih mengetahui perkembangan, kemampuan dan keinginan anak.

Ibu akan mentransfer segala sesuatu yang ia ketahui kepada anaknya. Mengajarkan ilmu-ilmu baik agama maupun ilmu lainnya. Biasanya nilai pertama yang diajarkan adalah pengenalan terhadap Sang pencipta. Setelah itu ibu akan mengajarkan nilai kehidupan. Namun pengajaran yang dilakukan ibu tidak sama dengan yang ada di sekolah. Ibu akan mengajarkan melalui perbuatan, ucapan, dan tindakan. Sehingga hal tersebut menjadi kebiasaan bagi sang anak.

Bisa dibayangkan jika sang ibu lulusan SMP dan SMA kira-kira apa yang akan diajarkan mereka? Saya tidak menjelak-jelakan. Saya yakin di zaman milenial ini banyak juga yang berhasil mendidik anaknya namun faktanya 1:10. Fakta yang saya temukan jika sang ibu hanya lulusan SMP dan SMA terlebih lagi jika marriage by accident saya bisa katakan anak mereka akan terlantar. Karena focus sang ibu bukan untuk anak, jiwa mereka adalah jiwa yang bebas ada kalanya masa pubertas. Mereka tidak akan mengurus anak-anaknya dengan baik, untuk menjadi seorang ibu ataupun istri tentunya harus memiliki kesiapan lahir dan batin. Semuanya tidak selalu indah ada masa dimana susah. Pada masa tersebut Ibu (lulusan SMP dan SMA) masih berada di fase remaja sehingga dunia mereka akan berada dalam masa pertemanan ataupun ketertarikan terhadap lawan jenis.

 

2.      Kecerdasan ditentukan oleh ibu

Menurut dosen saya, jika lelaki ingin memiliki anak yang cerdas maka harus mencari calon istri yang cerdas pula. Kecerdasan anak ditentukan oleh ibu. Bagi perempuan yang ingin memiliki anak bertubuh bagus maka harus mencari calon suami yang memiliki tubuh bagus. Mungkin hal tersebut menjadi dasar pertimbangan sebelum memilih pasangan hidup.

Prinsip saya, jika sang ibu cerdas dalam mendidik anak-anak maka anak merekapun akan cerdas. Kecerdasan disini banyak sekali macamnya seperti kecerdasan berpikir, bertingkahlaku, dan lainnya. Kita tidak bisa mengeluarkan pendapat orang yang cerdas adalah yang mampu menguasai semua matapelajaran di sekolah. Realitanya ketika melamar pekerjaan kita tidak akan ditanya apa itu eksposisi, apa itu gempa bumi? TIDAK!!! Semua matapelajaran yang diajarkan hanyalah perantara dalam menggali kemampuan manusia. Bagi kamu yang merasa nilainya pas-pasan jangan berkecil hati. Banyak kok manusia yang selalu menjadi juara kelas namun pekerjaannya hanya karyawan swasta. Semuanya kembali lagi bagaimana keluarga mendidik anggotanya.

 

3.      Dapur, sumur, kasur

Saya yakin kata-kata ini seringkali didengar. Tiga kata ini menjadi senjata ampuh bagi orangtua yang sengaja mendoktrin anaknya untuk tidak melanjutkan sekolah. Ada pula orangtua yang tidak ingin anaknya melanjutkan kuliah S2 karena belum menikah (like me) dan juga terhalang biaya. Suka ataupun tidak ketiga kata sakral itu memang menjadi fitrah sebagai seorang perempuan. Eits tunggu dulu, namun tidak semuanya saya setuju.

Sebagai seorang perempuan kita memang tidak dapat melawan kodrat bahwa nantinya kita akan kembali lagi ke dapur (memasak), sumur (mencuci), dan kasur (melayani suami). Ketiga hal ini tidak dapat diubah ya walaupun kita mempunyai pembantu sekalipun namun pembantu kita juga perempuan hehe.

Sangat disayangkan jika sebagai perempuan kita hanya disibukkan kepada 3 hal tersebut. Menurut saya sebagai perempuan kita tidak boleh hanya menjadi Ibu Rumah Tangga Biasa. Jadilah IRT yang incredible. Artinya kita harus memiliki penghasilan sendiri, bisa dengan cara jualan online, mengajar, berdagang atau apapun namun tidak mengurangi hubungan terhadap keluarga.

Seandainya jika pasangan kita selingkuh dan kita berada diambang perceraian maka kita tidak akan takut jika suami macam-macam karena kita mandiri. Bisa hidup sendiri bahkan membiayai anak. Banyak sekali kasusnya seorang istri rela diduakan karena ia memikirkan nasib anaknya jika bercerai (secara materi). Saran saya jadilah perempuan tangguh dan mandiri. Ingat uang suami uang istri namun uang istri adalah uang istri.

Dalam mencari pekerjaan biasanya perusahaan ataupun lembaga akan memiliki standar pekerjanya sebagai lulusan S1, minimal ya. Terkadang banyak juga yang S1 yang menganggur, jangan ditiru kalau ini. Kita harus menyelesaikan pendidikan kita juga, hal ini sangat penting. Pendidikan bisa digunakan untuk mendidik anak dan juga mencari pekerjaan.

 

4.      Perubahan

Semakin banyak kita bergaul dengan seseorang maka semakin banyak pula pemikiran-pemikiran kita terbuka dalam memandang kehidupan. Coba deh kalian intropeksi sendiri kira-kira masa-masa ketika SD, SMP, SMA, dan kuliah akan sama tidak dengan kelakuan, sifat, cara memangdang sesuatu, emosi sebelumnya? Saya yakin mayoritas akan menjawab BERUBAH. Kenapa?

Banyak sekali alasan untuk menjelaskannya. Dalam beberapa fase tersebut kita akan mengalami perubahan seiring berjalannya waktu seperti waktu SD kita tidak mau mengalah akibatnya kita tidak akan memiliki teman. Maka tentunya kita akan berpikir berarti kita tidak boleh egois. Ketika sifat jelek kita hilangkan maka didalam diri kita akan tertanam nilai baik. begitu pula selanjutnya, akan ada banyak nilai-nilai kehidupan dan bersosialisasi dengan yang lainnya.

Sadar ataupun tidak hal tersebutlah yang membuat perubahan di dalam diri kita. Perubahan tersebut juga mengakibatkan pola pikir kita dalam memandang suatu hal akan berubah karena banyak sekali pelajaran yang kita dapatkan di dalam pendidikan. Pendidikan sendiri sebagai salah satu wadah untuk merubah nasib kita menjadi lebih baik.

 

Dalam blog ini saya hanya ingin memotivasi teman-teman agar jangan menjadi PEREMPUAN YANG BIASA-BIASA AJA!!! Jadilah perempuan yang cerdas dan mandiri. Kemandirian sangat membantu karena kita tidak dapat menggantungkan kehidupan kita kepada orang lain. Jika orang tersebut meninggalkan kita maka kita akan kehilangan sandaran, itu hal yang paling menyakitkan dan ketika mencari sandaran baru akan membutuhkan waktu untuk beradaptasi lagi dari awal. Menurut saya hal tersebut sangat melelahkan. Tapi tidak salahnya kan jika kita memiliki pendidikan tingga tapi jatuhnya hanya dapur, sumur kasur. Tenang ilmu kita tidak akan sia-sia karena ilmu tersebut bisa kita transfer untuuk generasi kita yaitu buah hati.

Monday, August 17, 2020

Setelah dinyatakan lulus dari UNINDRA, apa yang harus dilakukan?

 

Setelah dinyatakan lulus dari UNINDRA apa yang harus dilakukan?

 

Bismillah hirrohman nirrohim. Assalamualaikum teman-teman. Balik lagi nih di blog Rahma. Kali ini aku mau menceritakan bagaimana alur ketika kamu sudah di terima menjadi mahasiswa Unindra. Sebelumnya aku sudah pust bagaimana cara masuk ataupun registrasi Unindra. Langkah selanjutnya adalah pengumuman seteah seleksi. Yuk kita cus aja…

 

1.      Pengumuman kelulusan

Ketika kamu sudah melakukan registrasi dan juga ujian tertulis maka selanjutnya kamu menunggu pengumuman hasil tes seleksi. Hasilnya kamu dapat lihat di web kampus (https://pmb.unindra.ac.id/) biasanya tertera di baguan bawah atau kamu bisa mencarinya dengan kata kunci pengumuman seleksi. Contohnya seperti ini:

 

Dari gambar di atas kamu tinggal klik aja kamu masuk dibagian mana. Jika kamu tidak mengetahui maka kamu harus membukanya satu persatu.

 

2.      Pengumpulan berkas

Tahap ini sejujurnya akan menyita waktu banyak. Setelah kamu dinyatakan lulus sebaiknya kamu siap-siap untuk mengumpulkan berkas-berkas yang diminta.  Berkas tersebut terdiri atas:

 

 

Berkas pengisian dan penyerahan berkas waktu aku daftar semuanya telah disediakan oleh Unindra. Jadi kamu tidak usah bingung untuk membuatnya. Kamu hanya perlu mengisi data yang ada di surat. Namun untuk poin penyerahan berkas ada beberapa poin yang sulit dan juga memerlukan waktu yang lama, poin itu adalah:

a.       Surat keterangan sehat dari dokter dan SKBN

Untuk surt keterangan sehat, kamu bisa melakukan tes tersebut dirumah sakit. Setahu aku surat tersebut akan jadi dalam waktu sehari dan biayanya juga mahal. Kalau dulu, aku minta surat keterangn sehat di puskesmas. Bagi kamu yang ingin ke puskesmas lebih baik pagi hari sekitar jam 6.00 atau jam 7.00 sebelum puskesmas buka. Kalau kamu dating siang tidak akan dilayani karena biasanya puskesmas itu penuh dan mereka memiliki kuota. Terlebih lagi kamu akan tidak dilayani alias dicuekin.

 

Untuk SKBN juga kamu bisa melakukan tes di puskesmas. Namun terlebih dahulu kamu harus cek apakah puskesmas tersebut memiliki tes narkoba atau tidak. Karena beberapa puskesmas tidak melayani. Dulu aku sering sekali mengecek untuk tes SKBN hingga 3x namun tetap tidak ada. Mereka mengatakan bahwa alatnya habis dan belum di kirim lagi. Karena tes narkoba ini juga mahal sedangkan aku sendiri tidak mempunyai uang sebanyak itu. Ketika pendaftaran aku banyak bertemu dengan beberapa teman dan sharing tentang SKBN ini, beberapa ada yang sudah memenuhi da nada pula yang tidak termasuk aku. Untuk surat SKBN ini hanya formalitas untuk mengecek kebersihan kamu dari barang haram tersebut. Jika kamu bisa melakukan tes maka lakukanlah, jika tidak aka nada toleransi.

 

b.      SKCK

SKCk ini seingat aku ketika aku daftar tidak membutuhkan surat ini. Namun untuk tahun 2020 surat ini sudah mulai diberlakukan. Jadi kamu harus pergi ke polres untuk membuatnya.

 

Setelah semua berkas kamu serahkan kepada panitia, mereka akan mengecek dan menceklis berkas-berkas yang sudah kamu kumpulkan dan akan menanyakan kapan kelengkapannya akan dikumpulkan kembali.

 

3.            Bayaran

Langkah selanjutnya adalah membayar biaya kuliah. Untuk biaya kuliah kamu bisa mencicilnya sebanyak 3x hingga UAS semester 1. Rinciannya sebagai berikut:

 

4.      Sesi foto

Setelah mengumpulkan berkas maka langkah selanjutnya adalah kamu akan melakukan:

-          Sesi foto

-          Pengambilan almamater

Ketika tahap ini kamu akan diminta menggunakan busana hitam putih untuk yang berjilbab menggunakan jilbab putih. Tahap ini kamu akan mengambil almamater, sesi foto untuk kartu mahasiswa. Ukuran almamater akan disesuaikan dengan data pengisian formulir. Almamater akan digunakan ketika ada ujian.

Setelah iitu adalah sesi foto, untuk sesi foto kamu akan diminta mencetak NPM kamu. NPM bisa kamu dapatkan ketika kamu telah melakukan pembayaran. Jika kamu tidak sempat mencetaknya jangan khawatir karena pikah Unindra telah menyediakan papan kecil untuk menulis NPM kamu.

 

5.      Pertemuan ospek

Untuk pertemuan ini saya menyebutnya seperti ospek namun lebih tepatnya seperti seminar. Agenda ini sebenarnya meragukan saya apakah dating atau tidak, karena jujur saja saya ada jam sekolah sementara pihak kampus meminta untuk datang. Saya sarankan lebih baik datang. Karena ada informasi penting yang akan disampaikan. Acaranya dilaksanakan tepat jam 13.00, kamu tidak perlu makan terlebih dahulu, karena pihak kampus akan menyediakannya. Acaranya berlangsung did aerah cijantung, tidak jauh dari kampus. Agenda tersebut berisi tentang:

-          Pengenalan kampus

Pengenalan ini aka nada Rektor Unindra dan beberapa guru besar yang akan menyampaikan beberapa sambutan.

-          Kuliah singkat

Mungkin lebih tepatnya seminar. Kita akan diberikan modul dan juga buku unindra. Kuliah singkat ini merupakan gambaran ketika kamu didalam kelas dan juga ketika siding. Salah satu dosen akan membahas mengenai penelitiannya. Kuliah ini tidak lama hanya 10-15 menit.

-          Penyebutan kelas, hari dan jam

Poin terakhir ii merupakan poin yang penting. Kenapa penting? Karena pengumuman yang akan dibacakan menebutkan kita akan masuk pada pukul berapa. Untuk setiap tahunnya pertemuan kelas akan diubah makanya hal ini sangat penting untuk didapatkan.

6.      Kuliah

Tahap terakhir yaitu memulai kuliah. Kebetulan aku ambil kelas non-reguler A yaitu pada hari sabtu jam 7.00. untuk pertemuan awal ini ada baiknya jika kamu datang lebih awal. Karena pembagian kelas dilakukan hari pertama kuliah jadi akan memakan waktu banyak untuk mencari kelas. Untuk hari pertama ini tidak semua dosen yang akan menghadiri kelas.

 

Demikianlah prose yang aku lakukan setelah diterima sebagai salah satu mahasiswa Unindra. Prosesnya akan memakan waktu lama dan juga membutuhkan uang yang cukup. Jika kamu tidak mengerti atau mengalami masalah kamu bisa menghubungi pihak Unindra untuk minta bantuan ataupun keringan terkait dengan proses penerimaan ini. Intinya jangan pernah menyerah melakukan sesuatu. Semuanya padti ada jalan.

Thursday, August 29, 2019

Masuk Unindra mudah !

Banyak sekali pertanyaan yang saya dapatkan di IG saya. Terutama pertanyaan mengenai "Masuk UNINDRA itu susah gak sih?". Sebenarnya pertanyaan seperti ini relatif ya karena setiap calon mahasiswa University manapun akan menanyakan hal yang sama. Susah atau tidaknya menurut saya sendiri tergantung dari pribadi masing-masing. Apapun yang kita tanam maka kita akan menuainya dikemudian hari. Usaha tidak pernah mengkhianati hasil.
Ketika masuk UIN Jakarta dulu saya sempat ragu apakah bisa saya masuk ke Univ tersebut? Saya merasa sangat bodoh dan tidak pantas belajar di sana. Terlebih lagi saingannya pasti anak-anak yang cerdas dan alumni Sekolah Negeri atleast sekolah mereka bisa dibilang high class dan juga saingannya bukan hanya se JABODETABEK tapi se-INDONESIA. Banyak yang bilang jika masuk Universitas itu tergantung faktor lucky. Boleh percaya ataupun tidak besed on my experience it true. Teman saya yang cerdas tidak diterima oleh UIN namun sebaliknya teman yang biasa-biasa saja banyak yang diterima. Mungkin sudah takdirnya kali yah.
Kembali ke UNINDRA lagi ya. Masuk UNINDRA itu sebenarnya mudah. Kalian hanya perlu mengambil formulir. Caranya:

1.            Datang ke kampus langsung  
Jika kamu ingin mengambil langsung, tentunya boleh saja. Saya sarankan membawa beberapa berkas supaya kamu bisa langsung daftar di sana. Berkas yang perlu di bawa dianttaranya yaitu:
a)      KK (Kartu Keluarga)
b)      Ijazah
c)      KTP
Untuk pengambilan langsung ini kamu akan membayar RP. 200.000 bagi S2 dan Rp. 150.000 bagi S1. Setelah itu kamu akan di bantu untuk registrasi dan mencetak kartu Ujian.

2.            Menghubungi saudara ataupun mahasiswa yang berkuliah di sana
Cara ini menurut saya paling efektif karena memang mudah dan kita tidak perlu repot untuk ke UNINDRA. Biasanya mahasiswa UNINDRA akan menjual formulir ada yang menjual dari Rp. 50.000 – Rp. 200.000. Sebenarnya pengambilan formulir ini GRATIS!!! Bagi mahasiswa, karyawan, staf dan dosen UNINDRA. Bagi kamu yang mau formulirnya bisa menghubungi saya ya di Ig saya Insya Allah saya bisa bantu FREE. Kenapa free? Karna saya tidak mau orang lain merasa kesusahan seperti saya. Waktu awal masuk saya bayar Rp. 200.000 setelah tahu bahwa formulir itu ternyata GRATIS saya jadi nyesek sendiri.

Perlu diingat ya, bebrapa jurusan agak susah di dapat karena banyak peminatnya seperti IT. Hampir setiap pendaftaran kuota calon mahasiswa IT MEMBELUDAK!!!. Sehingga pihak UNINDRA akan melakukan seleksi ketat untuk calon mahasiswa yang memenuhi kualifikasi. Saran saya apapun jurusannya, susah maupun mudah kalian harus tetap belajar untuk mempersiapkan diri di medan pertempuran. Setelah itu, banyak berdoa kepada Allah agar bisa diterima.

GOOD LUCK ya….

Monday, April 1, 2019

Pendaftaran Universitas Indraprasta PGRI (PMB)

Di kesempatan kali ini saya akan membahas alur masuk di Unindra, khususnya untuk S2. Banyak sekali pertanyaan kenapa harus memilih kuliah di Unindra? Pertanyaan ini juga sempat membuat saya galau memilih Universitas. Tadinya saya ingin melanjutkan kuliah di UI (Universitas Indonesia) berhubung finansial dan waktu yang tidak memungkinkan, akhirnya saya mencoba mendaftar di Unindra. Pada dasarnya hanya ikut-ikutan teman saja. Berhubung ada teman yang juga mendaftar di sana. Akhirnya saya putuskan untuk mencobanya.

Sebelum masuk unindra, saya mencari tahu terlebih dahulu tentang Unindra bisa kalian cek web nya (https://unindra.ac.id/). Awalnya saya sempat tidak berminat di Unindra karena saya menginginkan melanjutkan study di jurusan Literature seperti S1 lalu. Namun tidak ada salahnya jika saya mencoba sesuatu yang baru. Terlebih lagi profesi saya sebagai seorang guru. Jika saya tunda-tunda mungkin saya tidak akan pernah melanjutkan kuliah😛. 

Pendaftaran di Unindra

  • Brosur
Sebelum daftar, ada baiknya mencari informasi seperti apa kampus tersebut. Setidaknya kita mengetahui apakah kampus tersebut sesuai dengan finansial atau tidak, hal ini bisa menjadi bahan pertimbangan. Brosurnya dapat di lihat di http://pmb.unindra.ac.id/. Dibrosur ini sudah tertera syarat dan juga biaya perkuliahan.
  • Pendaftaran
Tipe pendaftaran PMB ini ada 2 jalur yaitu Online dan Manual. Biaya pendaftaran dikenakan sebesar Rp. 200.000. Untuk yang Online bisa daftar melalui web http://pmb.unindra.ac.id/. Namun tetap harus pergi ke Kampus Unindra A untuk mendapatkan username dan kode aktivitas. 

Pendaftaran manual sama seperti Online. Kalian harus datang ke Kampus dan melakukan pembayaran. Biayanya sama yaitu Rp. 200.000. Tapi harus diingat untuk pendaftaran S2 setahu saya dilakukan di Kampus A yaitu di Jalan Nangka. 

Berkas yang perlu di bawa:
  1. KTP
  2. KK
  3. Ijazah S1
  4. Transkip Nilai
Berikut alurnya:
  1. Datang ke kampus A
  2. Ke loket (berada di sebelah kanan setelah pintu masuk)
  3. Menanyakan pendaftaran S2
  4. Membayar biaya administrasi sebesar Rp. 200.000
  5. Setelah itu kalian akan mendapatkan beberapa berkas wajib sebelum mendaftar dan setelah diterima menjadi mahasiswa.
Pendaftaran melalui Online:
Setelah mendapatkan Form kalian sudah mendapatkan username dan kode aktivitas yang tertera di pojok kanan atas form. Kalian bisa mendaftar di rumah atau pun di kampus Unindra-nya. Saran saya lebih baik mengisi di Unindra karena akan ada admin yang membantu sampai pencetakan kartu. setelah kalian mencetak kartu, kalian akan mendapatkan jadwal tes biasanya dilaksanakan di kampus B.

MUSAFIR BANDUNG

 Beberapa waktu lalu, rumahku kedatangan seseorang yang tidak dikenal. Pada saat itu, aku sedang di kamar bersama mamah yang sibuk dengan be...